Selasa, 10 Juni 2014

Regret Chap. 5

setelah sekian lama dirundungi kesibukan yang entah kapan berhenti menghampiri~ duileh lebay nya wkwk yaudah lanjut aja deh ya

Keesokkan harinya.
            Pukul 06.15 pagi, waktu yang terbilang cukup pagi bagi siswa/i SMA untuk memulai hari dihari sekolah seperti sekarang ini tapi entah apa yang membuatnya begitu bersemangat Jinho pagi-pagi sekali telah tiba disekolah. dilihatnya masih segelintir siswa/i yang berada di sekolah pagi itu dan mereka semua berkerumun di satu titik yaitu papan pengumuman. Nampaknya ada pemberitahuan baru disitu. Segera saja Jinho melangkahkan kakinya kesana untuk melihat pengumuman tersebut.
            Disisi lain terlihat seorang gadis berjalan mendekat menghampiri papan pengumuman. Wajahnya tampak pucat nan lesu walaupun masih pagi seperti sekarang ini. Jinho yang menyadari kedatangan Haera segera menghampiri gadis itu setelah sebelumnya melihat apa pengumuman yang tertera di papan tersebut.
"Pagi," sapa Jinho diiringi dengan senyum terbaiknya
Haera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang menyapanya itu. Setelah diketahuinya ia segera membalas "Pagi Jinho-ya," dengan senyum termanisnya. Jinho yang melihat itu merasa jantungnya seperti berhenti berdetak untuk sepersekian detik. Sungguh gadis ini sangatlah mempesona dimatanya.
"kamu yakin sudah baikan?," tanya Jinho setelah menyadari betapa pucatnya wajah gadis itu
"hmm tentu saja aku baik-baik saja. Ayo kita ke kelas," ajaknya. Haera tidak sedang ingin membahas penyakitnya karena sedari tadi ia menahan sesuatu yang ingin dikeluarkannya dan ia takut semakin lama berdiri ia semakin tidak bisa menahannya. Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas dengan sesekali terdengar suara tawa yang khas dari keduanya.
"Haera-ya, kamu sudah mendengar beritanya belum? sebentar lagi kita akan menghadapi ujian nasional. Setelahnya kamu ingin melanjutkan kemana?" Tanya Jinho basa-basi setelah mendudukkan diri mereka masing-masing dikursi kelas mereka.
"hmm entahlah aku masih belum memutuskan keinginan ku sih ingin berkuliah di Korean National University atau paling tidak ke Kyunghee University. Kalau kamu mau lanjut kemana?"
"hm tentu saja aku akan mengikuti kemana pun kau pergi. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi," balas Jinho mantap yang segera membuat Haera membeku ditempat.
"ha-haha-ha kamu ini ada ada saja Jinho-ya" kilah Haera cepat dan setelahnya pembicaraan itu terhenti karena Kang Sonsaeng telah memasuki kelas dan hari ini pun berlalu tanpa ada kejadian yang berarti.
           Tak terasa hari bergulir begitu cepat. Minggu-minggu terberat sebagai kelas 3 telah mereka lewati dan kini mereka tinggal menunggu hasil dari sekolah masing-masing. Haera adalah salah satu dari sekian banyak murid yang melakukan belajar gila-gilaan hingga ia sendiri melupakan sesuatu yang penting yaitu, kesehatannya. Akibatnya tepat selang sehari berakhirnya ujian ia langsung dibawa ke Rumah Sakit karena tiba-tiba pingsan kembali. Entah mengapa kalau dihitung-hitung belakangan ini ia jadi lebih sering pingsan dibanding sebelumnya. Jinho tidak mengetahui kabar gadis itu. Terakhir mereka berbicara adalah seminggu lalu dan gadis itu menyampaikan padanya tepat setelah ujian selesai ia akan berlibur dirumah sang nenek. Sudah beberapa hari ini Jinho sangat sibuk entah melakukan apa. Namaknya ia berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Haera. Terbukti ia sedang mencari-cari baju yang tepat untuk mengajak gadis itu makan malam bersama nanti malam. Dilihatnya disamping lemari terdapat sebuah meja kecil yang diatasnya terdapat sebuah kotak yang diketahui adalah sebuah cincin. Nampaknya lelaki ini sudah sangat siap untuk menyatakan segalanya kepada sang gadis, Kim Haera. Setelah dikira menemui setelan jas yang tepat ia segera mengirimi pesan kepada sang gadis untuk menghadiri makan malam istimewa sebagai tanda bahwa sebentar lagi mereka akan lulus dan melepas seragam abu-abunya itu.
             Haera baru saja kembali ke kediamannya tercinta. Rasanya ia sangat rindu dengan rumahnya ini terlebih kamarnya. Setelah mendudukan dirinya diatas kasurnya ia segera mengaktifkan handphone nya yang memang sebelumnya ini ia matikan. Dilihatnya ada satu pesan masuk yang tak sulit ditebak dari siapa pengirimnya. Senyum gadis itu merekah. Senang sekali rasanya bahwa Jinho mengajaknya berkencan. Ia pun dengan sigap langsung bersiap-siap agar tidak terlambat keacara spesial mereka ini.

Oke segini dulu ditunggu lagi ya kelanjutannya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar