#.
Unsur Intrinsik Novel Moga Bunda Disayang Allah
1.
Tema : Keajaiban
Yang Maha Kuasa
2.
Alur :
Maju Mundur / Campuran.
3. Latar/setting :
A. TEMPAT
·
Sebuah rumah di lereng
bukit – “….rumah besar, mewah, dan indah di lereng bukit…”
(hal 10).
·
Sebuah perahu di tengah
laut – “…ombak bergelombang susul-menyusul menghantam perahunelayan…” (hal 17).
·
Ruang keluarga –
“ruang keluarga rumah besar itu lengang…” (hal 139).
·
Taman, halaman rumput
– “berjuta larik biru air langsung membungkus tubuhnya saat menjejakan kaki di
halaman rumput” (hal 269)
·
Diatas Teluk Kota,
Pelabuhan, Festival KembangApi (hal. 292)
B. WAKTU
Ø “lepas tengah malam” – (hal. 92)
Ø “Malam sekali lagi datang” –(hal 109)
Ø “satu minggu berlalu” –(hal. 123)
Ø “Hari keempat menjelang malam hari” –(hal.
148)
Ø “Hingga tiga tahun lalu” –(hal 202)
Ø “pukul 19.00 – lepas maghrib” –(hal 213)
Ø “Malam itu, senin, 21 Mei, lima hari setelah pesta
kembang api..” –(hal 239)
C. SUASANA
v Tegang - “Terdiam, tegang,
bersitatapsatusamalain,” (hal 91)
v Penuh amarah – “….Tuan HK membentak istrinya. Ia
benar-benar tak terkendalis ekarang,” (hal 266)
v Penuh haru – “bunda sudah menangis haru memeluk
putrinya,” (hal 275)
v Sedih – “Bunda menggigit bibir, memaksa matanya
agar tidak menangis,” (hal 35)
4. Penokohan
a.
Melati : Pantang menyerah,
selalu berusaha, senang membuat ulah
rendah hati, semangat, ceria.
b. Bunda : Sabar, penyayang, baik hati, ramah.
rendah hati, semangat, ceria.
b. Bunda : Sabar, penyayang, baik hati, ramah.
c.
Karang : Penyayang,
berperasaan, rela berkorban, kasar, jorok, keras
kepala
d.
Kinansih : Baikhati, pandai menghibur dan berjiwa
yang sangat mulia, keibuan, jujur.
e.
Tuan HK : Pekerja keras, penyanyang, bertanggungj awab,
keras, disiplin,
suka memberi.
f.
Mang Jeje : Baik, suka menolong, humoris, penyabar,
senang mengabdi.
5. Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu
6. Gaya Bahasa :
a. “semua asa yang tersisa itu tega masuk ke dalam
belahan otak tak sadarnya,” (hal 9) =
b. “tapi harapan itu hari ini bagai kabut yang
digantang matahari meninggi,” (hal 39) = Asosiasi
c. “terpesona menatap ombak bergulung,
menjilat-jilat mata kaki,” (hal 51)=Hiperbola
d. “matahari senja bersiap menghujam dibalik perbukitan,”=
7.
Amanat : Allah menciptakan manusia dengan
berbagai macam bentuk dan rupa. Perbedaanlah yang menyebabkan adanya kelebihan
dan kekurangan dalam diri seseorang. Dalam menjalani kehidupan pasti ada
kalanya kita menemui kesulitan. Untuk itu, janganlah pernah menyerh untuk
menggapai sesuatu. Tetap berusaha keras dan diiringi dengan doa. Insyaallah,
Allah akan membantu karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan cobaan pada
hamba-Nya diluar batas kempuan hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar